Tokoh Literasi, Beri Apresiasi Kadisdik Sulsel, Gerakkan Smart Library di SMA SMK

  • Bagikan

 

Makassar, UPEKS.FAJAR.CO.ID — Masa Pengenalan Sekolah, Literasi, Numerasi dan DigitalTokoh Literasi Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasa Dharma Pustakola Perpustakaan Nasional yang juga Juru Bicara Tim Pendamping Literasi Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Bachtiar Adnan Kusuma, kembali mengingatkan guru-guru dan para kepala sekolah di tingkat SMA SMK di Sulawesi Selatan agar lebih humanis dan mengarahkan para siswa-siswi peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2022 yang dimulai, Rabu 13 Juli 2022. Yang lebih penting lagi, kata BAK di masa awal para siswa-siswi baru memasuki pintu baru lanjutan pendidikan di satuan pendidikan yang telah dilewati, setiap guru dan kepsek menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih produktif, sehat dan inovatif. Sebab, kata Ketua Forum Peduli Pendidikan Sulsel ini, di masa MPLS inilah menjadi kunci awal membangun semangat belajar para siswa-siswi agar bisa tumbuh berkelanjutan membangun iklim belajar yang lebih baik.

“ Kami berharap selain pengenalan lingkungan sekolah, lingkungan belajar, guru-guru, OSIS dan kegiatan intra dan ekstra di setiap satuan pendidikan, para siswa-siswi juga diarahkan bagaimana membangun iklim budaya literasi yang sehat dan produktif di setiap SMA SMK di Sulsel” papar Bachtiar Adnan Kusuma, Rabu 13/7 di Makassar.

Menurut Bachtiar Adnan Kusuma, tidak sulit membangun ekosistem literasi dan numerasi di lingkungan satuan pendidikan. Selain, katanya guru-guru adalah investor ide-ide, gagasan kepada anak-anak didik dan guru juga sebagai provider penyedia sumber-sumber bacaan. Sekarang, kata BAK dibutuhkan tekad yang kuat dan komitmen kukuh dari guru-guru menjadikan literasi dan numerasi sebagai budaya yang melekat pada setiap siswa-siswi. Caranya, kata BAK membangun paradigma bahwa literasi, numerasi dan digital adalah kebutuhan pokok guru-guru bersama siswa-siswinya. “ Kita membutuhkan guru-guru yang kuat membaca dan terampil menulis buku. Selain, siswanya cakap literasi, numerasi dan digital juga memiliki budaya diskusi yang tinggi”, kata Deklarator Perkumpulan Penulis Profesional Indonesia Pusat dan Ketua Tim Pendamping Literasi Kabupaten Maros ini.

BAK juga memberi apresiasi yang tinggi kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan yang telah menggerakkan program smart library di setiap satuan pendidikan. Karena itu, BAK yakin dengan program smart library yang dicanangkan Kadisdik Pendidikan Sulsel Dr. Setiawan bersama jajarannya adalah salah satu manifestasi keberpihakan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendekatkan literasi baik kepada siswa-siswi maupun guru-gurunya. “ Kami mendorong dan mengusulkan Diskdik Sulsel menciptakan ekosistem literasi di setiap satuan pendidikan dengan mendirikan Tim Literasi Sekolah, Klinik Baca, Duta Baca Sekolah, Hari Membaca siswa di perpustakaan sekolah dan pemanfaatan literasi digital dengan baik” kunci BAK.(rls)

  • Bagikan