Setelah Diberhentikan dari DMI, Arief Rosyid Diduga Palsukan Tanda Tangan JK

  • Bagikan

MAKASSAR, UPEKS.FAJAR.CO.ID — Dewan Masjid Indonesia (DMI) membuat kehebohan menjelang penantian memasuki bulan Ramadan. Kehebohan itu berasal dari kabar yang berhembus ke Makassar dengan pemecatan Ketua Departemen Ekonomi DMI Arief Rosyid.

Kabar ini sontak membuat kaget khususnya di Makassar, asal dari Arief Rosyid yang juga menjabat sebagai komisaris independen Bank Syariah Indonesia (BSI). Bagaimana tidak, baru saja Arief datang ke Makassar mendampingi menteri BUMN, Erick Tohir yang menghadiri acara Muslim Leader Enterpreunership di masjid terapung Losari Amirul Mukminin Makassar, Rabu (30/3/2020).

Apa kesalahan Arief Rosyid sehingga mantan wakil presiden Jusuf Kalla, langsung menggelar rapat. Rupanya Arief diduga telah memalsukan tanda tangan Ketua Umum (Ketum) DMI Jusuf Kalla dan Sekjen DMI Imam Addaruqutni.

“Pak Ketum yang memutuskan dalam rapat,” kata Sekjen DMI Imam Addaruqutni dilansir dari Antara, Jumat (1/4/2022).

Adapun rapat pleno itu digelar tadi pagi pukul 09.30-11.15 WIB. Rapat dipimpin oleh Jusuf Kalla, Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin, KH Masdar F Masudi, dan Imam Addaruqutni.

Dalam rapat pleno tersebut, diputuskan secara tegas Arief Rosyid dipecat dari kepengurusan DMI. Menurut Imam, posisi Arief Rosyid sendiri sudah diisi mantan Direktur BRI Asmawi Sam.

“Karena telah melanggar peraturan organisasi DMI dengan memalsukan tandatangan Ketua Umum dan Sekjen PP DMI serta stempel DMI dengan mengirim surat ke Wakil Presiden RI tanpa izin dari Ketua Umum dan Sekjen PP DMI,” tuturnya.

Imam menekankan segala tindakan yang dilakukan oleh Arief Rosyid tak boleh menggunakan atau membawa nama PP DMI lagi. Dia memastikan DMI tidak ikut serta dalam kegiatan Festival Ramadhan, sebagaimana yang dimaksudkan dalam surat dengan tanda tangan yang dipalsukan oleh Arief Rosyid.

Beberapa alumni HMI menyesalkan kabar yang menimpa Arief, sebagai mantan ketua umum PB HMI tindakan tersebut dianggap melanggar hukum.

Percakapan di grup WhatsApp HMI Connection yang berisi mantan pengurus ataupun anggota HMI se Sulsel itu sempat dihebohkan dengan kabar tersebut.

“Pokoknya trendingki. Adami bilang hancurna itu anak, ada yang bilang bahaya dan macam-macam deh,” ujar salah satu anggota grup tersebut menolak dicantumkan namanya.(rls)

  • Bagikan