Wisuda IPDN 2022, Sattar Taba Lulusan Terbaik Program Doktor Ilmu Pemerintahan

  • Bagikan

JATINANGOR,UPEKS.FAJAR.CO.ID— Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian mewisuda 2.067 praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Wisuda digelar di Lapangan Parade Abdi Praja Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (28/7/2022).

Pada acara wisuda tersebut, Rektor IPDN Hadi Prabowo menjelaskan 2.067 orang wisudawan itu terdiri atas lulusan Program Doktor Ilmu Pemerintahan (S3) sebanyak 37 orang, Program Magister Ilmu Pemerintahan (S2) sejumlah 38 orang dan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan sebanyak 1.992 orang yang notabene merupakan praja angkatan XXIX.

“Pelaksanaan wisuda IPDN tahun 2022 ini dilakukan dengan tetap mendasarkan pada protokol kesehatan covid-19, memakai masker, dan pengaturan jarak antara wisudawan (sejauh) 1,5 meter dengan jumlah undangan terbatas. Sama halnya yang telah kita laksanakan di tahun 2021 yang lalu, pada wisuda tahun 2022 ini juga tidak menghadirkan orangtua dan keluarga wisudawan,” ungkap Rektor IPDN, Hadi Prabowo.

Untuk wisuda IPDN 2022, lulusan Terbaik Jenjang Sarjana, Magister dan Doktor Pada wisuda kali ini, lulusan terbaik Program Doktor (S3) Ilmu Pemerintahan disematkan pada Dr. H. Sattar Taba, S.E., M.IP yang meraih IPK 3,83. Sattar Taba merupakan Direktur Utama PT Berkah Mulia Bahagia Jakarta.

Sedangkan untuk lulusan terbaik Program Magister (S2) Ilmu Pemerintahan diraih oleh Yasinta Dwi Lestari, S.STP., M.Tr.IP dengan IPK 3,83. Saat ini ia bertugas sebagai ASN di IPDN.

Sementara itu, pada Program Sarjana Terapan (D-IV) Ilmu Pemerintahan, M. Isyraqi Aufar Suseno, S.Tr.IP dari program studi Keuangan Publik, Fakultas Manajemen Pemerintahan, asal pendaftaran Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ((DIY), terpilih sebagai lulusan terbaik IPDN dengan IPK 3,916. Atas raihan itu, ia pun berhak menerima penghargaan Kartika Astha Brata.

Sattar Taba, lulusan terbaik Program Doktor (S3) Ilmu Pemerintahan ketika dihubungi menyampaikan di usia yang sudah 67 tahun, sebuah kebanggaan bisa meraih gelar Doktor Ilmu Pemerintahan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

“Jalan yang saya tempuh tidak mudah. Banyak rintangan dan cobaan. Bahkan mengalami masa-masa sulit tidur karena pikiran fokus menyelesaikan disertasi,” ujarnya.

Namun, dengan dukungan keluarga dan teman-teman, semua kesulitan itu bisa dilalui.

“Saya bisa menyelesaikan studi S-3 dengan baik, bahkan meraih predikat Cum Laude,” kata mantan Dirut KBN dan Semen Tonas ini.

Sattar juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor atas kesempatan yang diberikan untuk menimba ilmu di Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

“Terima kasih kepada Direktur Pasca-sarjana, Kepala Program Studi Pasca-sarjana, yang selalu membimbing dan memberi semangat,” ujarnyq.

Satu hal yang diharapkan, keberhasilan meraih gelar Doktor di usia yang tidak muda lagi, bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak dan cucu-cucu untuk terus belajar. (int)

  • Bagikan