ISMEI Wilayah X: Pembangunan Rel KA Harus Menjadi Icon dan Penunjang Pembangunan Ekonomi Sulawesi

  • Bagikan

 

Makassar, UPEKS.FAJAR.CO.ID — Transportasi memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat, dan merupakan urat nadi dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Karenanya keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi harus ditunjang dengan pengembangan sistem transportasi yang baik, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.

Rencana pembangunan transportasi Kereta Api (KA) massal yang bakal beroperasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang akan dikerjakan oleh pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota akan mampu menggerakkan roda ekonomi ke depan.

Diketahui master plan kereta api jangka panjang yang dimulai di Sulsel ini, konsepnya adalah Kereta Api Trans Sulawesi. Yang akan menghubungkan Makassar – Parepare, kemudian lanjut ke Mamuju, Palu, Kendari, dan akhirnya di Manado, sehingga terhubunglah Kereta Api Trans Sulawesi.

Namun belakangan publik disuguhkan dengan topik persilangan pendapat antara Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Di mana Pemkot mengusulkan agar konsep kereta api di Kota Makassar dibuat elevated (melayang) berbeda dari Pemprov yang mengusung konsep non elevated.

Hal tersebut menjadi topik yang banyak dibahas diberbagai kalangan. Kali ini datang dari Aktivis Mahasiswa.

Koordinator ISMEI Wilayah X (Sulawesi), Ariady mengatakan, hal ini menjadi kabar gembira untuk masyarakat serta kebanggaan tersendiri bagi daerah yang menjadi rute kereta api.

“Prasarana tersebut menjadi pendorong bagi berputarnya roda perdagangan dan industri. peningkatan moda transportasi dapat membawa dampak positif bagi perekonomian bangsa,” kata Ariady.

Pembangunan kereta api dianggap akan mendorong geliat ekonomi daerah.

“Beberapa dampaknya antara lain, aksesibilitas dan mobilitas masyarakat semakin tinggi, mendorong percepatan pengembangan wilayah, penyerapan tenaga kerja, dan  potensi perkembangan sektor informal pendukung kegiatan konstruksi maupun operasional daerah rute kereta api serta dapat meningkatkan percepatan  komunikasi penduduk antar daerah,” Urainya.

Lebih jauh, Ariady menjelaskan, di sisi lain, salah satu potensi besar yang bisa digali dari pembangunan kereta api adalah industri pariwisata.

“Transportasi kereta api akan mempermudah orang untuk melakukan perjalanan karena jarak yang jauh dapat ditempuh dengan waktu singkat,” pungkasnya.

Dengan dampak positif yang menjadi daya dukung tersendiri, tidak dapat dipungkiri dampak negatif pun akan muncul bagi masyarakat yang terlewati jalur kereta api khususnya masyarakat sekitar jalur lintasan kereta api.

“Pemetaan atau prediksi dampak positif dan negatif sangat penting, untuk dapat mengantisipasi dampak positif dengan mempersiapkan potensi SDM dalam pengelolaan berkelanjutan dan memitigasi dampak negatif aspek sosial bagi masyarakat,” tegas Ariady.

Dirinya mempertegas, Polemik yang terjadi saat ini dalam proses pembangunan rel kereta api seharusnya dapat menjadi pertimbangan apakah menggunakan jalur at grade atau elevated dengan melihat dampak yang mungkin timbul akibat dari pembangunan ini.

“Kami berharap pembangunan jalur kereta api ini harus mempertimbangkan tingkat kemacetan yang terjadi, sebelum adanya jalur kereta dan banjir yang sering kali merugikan masyarakat kita khususnya di kota Makassar,” harapnya.

“Proyek ini memang memberikan dampak positif bagi pembangunan Kota Makassar sebagai smart city khususnya terkait sustainable development,” kunci Ariady.(*)

  • Bagikan