Manfaatkan FABA, Omzet Produsen Batako dan Paving Blok di Kendari Naik Hingga Rp72 Juta per Bulan

  • Bagikan

Kendari, Upeks–Limbah sisa Pembakaran Batubara berupa Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) kini telah dimanfaatkan secara luas di provinsi Sulawesi Tenggara, salah satunya adalah UMKM UD Savillah yang telah memperoleh manfaat manis dari pemanfaatan FABA.

UD Savillah merupakan salah satu rumah produksi pembuatan Batako dan Paving Blok di Kota Kendari, mereka mulai menggunakan FABA sebagai bahan campuran produksi pembuatan batako dan paving blok sejak Agustus 2021.

Awal Mula kami tertarik menggunakan FABA karena adanya pemaparan dari PLN terkait manfaat FABA, saat itu kami mencoba dalam jumlah yang kecil untuk menemukan perbandingan yang pas antara pasir, semen dan FABA.

“Alhamdulillah ternyata hasil dan kualitasnya bagus, hingga akhirnya kami menandatangi pemanfaatan FABA PLTU Nii Tanasa dengan PLN UPDK Kendari,” ungkap Alam Almuna Pemilik UD Savillah.

Alam menambahkan, saat ini UD Savillah telah memanfaatkan FABA dari PLTU Nii Tanasa kurang lebih sebanyak 441 Ton, FABA tersebut digunakan sebagai bahan campuran Produksi Batako dan Paving Blok.

“Kami memproduksi batako dan paving blok secara berselang-seling, dalam sehari kami bisa memproduksi Paving Blok sebanyak 250 M3 serta Batako sebanyak 3600 M3. Dengan FABA, manfaat yang kami rasakan adalah meningkatknya jumlah produksi,” ungkap Alam.

Setelah menggunakan FABA dalam sehari dia bisa meningkatkan produksi Paving Blok sebanyak 40M2 atau setara dengan Rp.3,800,000/hari. “Untuk Produksi Batako kami memanfaatkan FABA sebagai meterial Pengganti Pasir Pohara, dari selisihnya kami dapat mengehemat biaya produksi Batako sebesar Rp.1,050,000/Hari. Jadi setelah menggunakan FABA omzet kami naik sekitar 72 Juta/Bulan, Sampai saat ini kami telah memperkerjakan 30 orang tenaga kerja,” tambahnya.

Sementara itu, Manager PLN UPDK Kendari, Muh Rusli Sain menambahkan, saat ini FABA dapat dimanfaatkan secara luas oleh Masyarakat, UMKM dan Instansi menyusul telah dikategorikannya FABA menjadi limbah bukan bahan berbahaya dan beracun (B3), PLN membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin memanfaatkan FABA menjadi produk bernilai guna tinggi diantaranya sebagai campuran dalam Industri Konstruksi & Infrastruktur.

“Kerjasama pengelolaan FABA PLTU Nii Tanasa menggunakan sistem zero cost, UD Savillah merupakan contoh UMKM yang telah sukses memanfaatkan FABA sebagai bahan campuran Produksi Batako dan Paving Blok, Harapan kami tentunya semakin banyak UMKM dan IMKM yang melirik memanfaatkan FABA, selain dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja juga menguntungkan dari sisi Ekonomis dan Lingkungan,” tutup Rusli. (*)

  • Bagikan