23,5 Persen Publik Percaya Kebijakan Pemerintah Rugikan Umat Islam

  • Bagikan

MAKASSAR,UPEKS.FAJAR.CO.ID Yayasan Cita Semesta menggelar Lokakarya dan Ekspose Riset dengan judul “Respons Masyarakat Muslim Terhadap Islam Populis di Kota Makassar Tahun 2022”. Kegiatan ini digelar di Hotel Imawan, Minggu (3/7/2022).

Riset tersebut menggandeng Sabara Nuruddin selaku Peneliti Pusat Agama dan Kepercayaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan tim peneliti dari berbagai kampus di kota Makassar.

Hasil riset menunjukkan, sekitar 23,5 persen publik memandang kebijakan pemerintah sekarang ini banyak merugikan umat Islam. Sementara hanya 9,75 persen publik yang tidak percaya jika kebijakan pemerintah banyak merugikan umat Islam. Adapun yang memilih netral sebesar 41,75 persen.

Sabara Nuruddin mengatakan, ada sejumlah faktor mengapa banyak masyarakat  menganggap kebijakan pemerintah merugikan umat Islam. Salah satunya adalah terpengaruh isu kriminalisasi ulama.

“23 persen publik merasa kriminalisasi ulama menjadi bagian dari kebijakan pemerintah yang merugikan umat Islam. Ada juga yang memandang, pembubaran FPI dan pengaturan pengeras suara sebagai kebijakan yang merugikan umat Islam,” ujarnya.

Sabara menambahkan, asumsi tersebut mengakar dalam kesadaran banyak orang karena diduga hasil pengaruh informasi atau opini publik yang berasal dari kelompok yang kontra dengan pemerintah.

Olehnya itu, Sabara merekomendasikan pada pemerintah agar lebih giat lagi melakukan counter wacana untuk meminimalkan pengaruh informasi yang kurang terpercaya.

Sekadar diketahui, survei Yayasan Cita Semesta dilakukan pada bulan Juni tahun 2022 dan menyasar masyarakat muslim di kota Makassar. (jir)

  • Bagikan