Enterprise Singapore (ESG) Pelajari Komoditas Sulsel

  • Bagikan

MAKASSAR, UPEKS.FAJAR.CO.ID — Geliat investasi di Sulsel kini semakin terlihat. Beberapa investor mulai mempelajari komoditas Sulsel salah satunya Enterprise Singapore (ESG).

Diketahui Enterprise Singapore (ESG) sebelumnya dikenal sebagai International Enterprise Singapore (IES), adalah sebuah agensi di bawah Kementerian Perdagangan dan Industri pemerintah Singapura. ESG mendukung bisnis dan investasi perusahaan
Singapura ke Indonesia, dengan memfasilitasi pertemuan dan kerja sama antara bisnis Singapura dan Indonesia.

“Di Indonesia, kami diwakili oleh kantor kami di Jakarta, yang terletak di dalam Kedutaan Besar Singapura, dan kantor kami di Surabaya,” ujar Regional Group Director, Aaron EE saat ditemui di Salah satu restoran di Makassar, Kamis, 4 Agustus.

Lebih lanjut ia mengatakan komunikasi ini dibangun karena pihaknya menghargai hubungan hangat dan kolaborasi antara Kota Makassar dan Singapura di bidang promosi investasi dan pembangunan infrastruktur.

“Sebenarnya pertemuan ini adalah tindak lanjut dari komunikasi pada 2019, namun karena Covid baru kita lakukan lagi hari ini,” terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan diskusi yang dilakukan membahas terkait dengan pemahaman bisnis opportunity yang ada di Makassar dan Sulsel khusunya.

“Diskusi hari ini dengan Fajar group kita lebih ke arah eksplor untuk bisa berkolaborasi melihat apa yang bisa kita explore lebih dalam,” katanya.

Ada beberapa area yang akan menjadi fokus untuk di eksplor kedepannya. Untuk menjajal kerja sama ke depannya.

“Kita coba eksplor potensi Kelapa, Seafood, kemudian melakukan pelatihan, dan pengembangan UMKM agar bisa melakukan ekspor ke Singapura dan negara sekitarnya,” katanya.

Dari ke empat sektor tersebut akan dilihat yang mana paling besar potensinya yang paling berpeluang untuk digarap dan menjadi sasaran investor.

“Kita akan garap yang memang memungkinkan untuk berkembang dan kalau misalkan enggak bisa ya bergantung kita lihat kedepannya,” terangnya.

Maka dari itu untuk tindak lanjut dari pembicaraan ini pihaknya akan mendiskusikan lebih lanjut mengenai skill seperti apa yang dibutuhkan dari Sulawesi sehingga bisa di eksplor di Makassar.

“Namun untuk potensi komoditas ekspor kita masih harus di evaluasi, kita tidak bisa berkata apapun saat ini karena bergantung sama opportunity yang ada di sini,” katanya.

Pihaknya juga akan melihat dan mengevaluasi untuk sektor ekspor impor sendiri. Melihat bagaimana melihat kualitas bagaimana dan akan didiskusikan.

“Jadi kalau untuk ekspor import dalam bidang produk kita melihat ada potensial untuk komoditas seafood, tetapi itu ya balik lagi itu kita akan diskusikan lebih lanjutlah,” paparnya.(rls)

  • Bagikan