Komunitas Bissu Pangkep Apresiasi Kunjungan Seniman Indonesia Bertutur

  • Bagikan

Pangkep,UPEKS.FAJAR.CO.ID— 20 seniman muda peserta ajang Temu Seni Performans di Makassar melaksanakan agenda kunjungan budaya ke masyarakat adat Bissu di Segeri, Pangkep.

Kedatangan seniman muda dan rombongan pengasuh Temu Seni disambut hangat di rumah masyarakat Bissu dengan alunan alat musik khas Bugis berupa gendang, gong, pui-pui dan lae-lae serta dalam momen istimewa pemimpin Bissu Puang Matoa Bissu Nani bersama sejumlah anggota keluarga mensajikan ritual Ma’giri, sebuah tarian spiritual yang sudah berumur ratusan tahun.

Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulawesi Selatan, Andi Syamsu Rijal menyampaikan, bissu adalah pewaris dan pejuang pemelihara warisan budaya suku Bugis. Bissu di Sulawesi Selatan dapat ditemui di Kabupaten Pangkep, Bone, Wajo dan Sopeng.

“Dalam keseharian, Bissu inilah yang mempertahankan pusaka-pusaka adat warisan nenek moyang kita dulu dan keberadaannya termaktub dalam risalah Bugis kuno I La Galigo,” ujarnya.

Lebih jauh Syamsu Rijal menuturkan, dari Ma’giri yang dipersembahkan di awal pertemuan merupakan sebuah ritual permohonan ijin yang mengandung sebuah konsep dunia atas, dunia tengah dan dunia bawah, nilai yang tetap dipertahankan oleh para Bissu.

Pemimpin Bissu, Puang Matoa Bissu Nani menyampaikan ritual Ma’giri yang dilaksanakan sebagai sebuah upaya mengusir keburukan atau tolak bala. Bissu menjadi penghubung, menyapa ‘dunia bawah’ dan meminta ‘dunia atas’ untuk memberikan keselamatan, kesehatan dan perlindungan kepada semua yang hadir dalam kesempatan kunjungan budaya bersama peserta Temu Seni Performans ini.

Sejak jaman kerajaan hingga saat ini,  Bissu dipercaya menjadi pihak yang mengatur sekaligus pelaksana jalannya upacara ritual seperti kelahiran, bayi yang akan menginjakan tanah, pemotongan gigi, sunatan, perkawinan, dan sampai kematian.

Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar Temu Seni dengan tema Seni Performans yang berlangsung di kota Makassar, Maros dan Pangkep, Sulawesi selatan pada tanggal 1-8 Agustus 2022.

20 seniman muda yang berasal dari berbagai tempat di Indonesia hadir di Makassar untuk turut serta dalam Temu Seni Performans, sebuah ajang silaturahmi, apresiasi, kolaborasi dan jejaring seni performans sekaligus memperkenalkan dan menambah gaung Indonesia Bertutur 2022 di daerah cagar budaya di Indonesia.

Kegiatan Temu Seni ini merupakan salah satu rangkaian dari Festival Mega Event Indonesia Bertutur 2022 yang dihelat menjadi bagian dari perhelatan akbar Pertemuan Menteri-Menteri Kebudayaan G20 (G20 Ministerial Meeting on Culture) dimana akan dilaksanakan di Kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada bulan September mendatang.

Program ini diadakan  sebagai sarana penguatan ekosistem seniman-seniman muda, untuk memelihara keberlangsungan hidup kesenian nusantara sebagai peninggalan budaya Indonesia.

Sementara itu, Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2022, Melati Suryodarmo menjelaskan bahwa ajang Temu Seni Performans menuju festival mega event Indonesia Bertutur 2022 diadakan dengan mengacu pada kerangka besar Indonesia Bertutur yaitu “Mengalami masa lampau, menumbuhkan masa depan”.

Kunjungan ke komunitas Bissu di Segeri Kabupaten Pangkep ini adalah bagian dari upaya kreatif untuk melihat narasi sejarah dengan cara yang sedikit berbeda yang berhubungan dengan praktik kekaryaan performans. (rls)

  • Bagikan