Chaidir Syam, di Fatayat NU, Dorong Wujudkan Maros Kabupaten Literasi

  • Bagikan

Maros, UPEKS.FAJAR.CO.ID — Bupati Maros Chaidir Syam, kembali mengajak dan mendorong seluruh warga Fatayat Nahdatul Ulama Kabupaten Maros yang dipimpin Hj.Syamsidar Jamaluddin, LC. Untuk bergerak bersama mewujudkan Maros Kabupaten Literasi di Sulawesi Selatan. Chaidir Syam hadir memberikan sambutan dan membuka Santri Melek Literasi yang digelar Fatayat NU Maros, STAI DDI Maros dan Ponpes Gurutta Kiai Sanusi Baco yang berlangsung di Gedung Aula B Kantor Bupati Maros, Jumat 5 Agustus 2022.

Chaidir Syam, bersyukur dan bergembira karena semua pihak ikut terlibat mendorong Pemerintah Kabupaten Maros bersama DPRD Maros untuk mewujudkan Maros Kabupaten Literasi. Dengan semua pihak ikut serta mengambil peran dan bergerak bersama, Chaidir Syam yakin dan percaya hanya dengan kolaboratif dan sinergi bisa memajukan Maros Kabupaten Literasi.

“ Saya bersyukur karena Perda Kabupaten Literasi jauh sebelum hadir, gerakan membaca dan gerakan menulis di kabupaten Maros telah tumbuh dengan baik. Tak seperti biasanya, Perda hadir, tapi penerapannya di lapangan tidak jalan. Ini justru jauh sebelum Perdanya hadir, geliat kegiatan membaca dan menulis telah bergerak jauh yang digerakkan semua unsur masyarakat” kata Chaidir Syam.

Sementara itu, Ketua Tim Pendamping Literasi Kabupaten Maros, Bachtiar Adnan Kusuma menjadi pembicara pembuka yang diminta Fatayat NU Maros untuk mendorong dan memotivasi santri, santriwati serta mahasiswa-mahasiswi STAI DDI Maros yang ikut serta dalam acara Santri Melek Literasi. Selain mendorong satu santri dan satu mahasiswa satu buku, BAK juga membedah pentingnya Etika Literasi Digital.

Menurut BAK, tidak sulit mendorong santri dan mahasiswa STAI DDI Maros untuk menjadikan membaca dan menulis sebagai kebutuhan pokok, selain karena mereka terbiasa hidup terstruktur dalam pondok pesantren, para santri dan mahasiswa telah terbiasa membaca Al-Quran rutin setiap saat.

Nah, BAK juga mendorong setiap santri dan mahasiswa menyediakan waktu khusus setiap hari membaca buku minimal 25 menit setiap hari. Sebab, kata suami dari Ani Kaimuddin, salah seorang alumni Ponpes DDI Mangkoso Angkatan 1995 ini, dengan membaca rutin setyiap hari bisa memperluas horison wawasan yang kuat.

“Kalau setiap santri dan mahasiswa DDI membaca rutin, maka selanjutnya tidak sulit menulis buku. Caranya, katanya haruslah dijadikan kebiasaan membaca dan menulis agar menjadi gaya hidup santri dan mahasiswa STAI DDI Maros,” katanya.

Di Ujung ceramah best practise, BAK mengajarkan yel-yel salam literasi dan salam literasi digital kepada seluruh peserta. Seperti biasanya, BAK sebelum menutup ceramahnya, memberi tugas satu peserta dua tulisan yang ditugaskan khusus menulis tentang Perspektif Santri dan Mahasiswa STAI DDI Maros tentang Bupati Maros Chaidir Syam dan Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari yang ditekankan BAK untuk dijadikan sebuah buku.

Selain BAK sebagai pembicara motivasi pembuka, juga tampil pembicara lainnya yaitu Lory Hendrajawa, Dr. Suardi dengan Moderator Fatimah Achmad.(rls)

  • Bagikan